Minggu, 26 Januari 2014

Ulah ponsel yang bikin repot

Telepon selular atau yang lebih dikenal dengan ponsel atau handphone adalah sebuah benda mati yang saat ini hampir dimiliki oleh setiap orang. Kemanapun kita pergi dialah yang selalu menemani hari-hari kita, hampir selama 24 jam kebersamaan kita dengan benda kecil ini. Coba saja dihitung berapa jam waktu yang dihabiskan untuk menatap layar handphone kita dalam sehari dan berapa lama kita menggenggamnya, membawanya dalam saku atau dalam tas kita yang juga selalu kita bawa. Handphone bahkan mengalahkan teman duduk kita, saat sedang sedang berbincang tiba-tiba handphone berdering atau ada notifikasi maka kita utamakan mencurahkan perhatian pada benda kecil dalam genggaman tersebut.
ulah-ponsel-yang-bikin-repot
Seiring kemajuan teknologi kini handphone atau ponsel tidak hanya menjadi alat komunikasi, beberapa merk ponsel telah dilengkapi dengan kamera yang sekelas dengan kamera digital. Ponsel sudah menjadi alat perekam yang selalu tersedia kapan saja dan dimana saja, bisa merekam gambar dan juga merekam video. Maka tak heran kalau saat ini banyak bermunculan fotografer dadakan yang selalu mengambil foto dimanapun dia berada untuk di share di jejaring sosial seperti facebook, twitter, bbm, whatsapp dan lain-lain.
Kalau yang di share adalah makanan atau tempat wisata masih mending lah, yang lebih gila saat ini muncul fenomena di kalangan remaja yaitu memfoto speedometer baik motor atau mobil saat berkendara dalam kecepatan tinggi untu di share. Mereka akan bangga bila bisa mengendarai dengan kecepatan di atas 100km/jam dan mendapatkan komentar dari followernya. Hal ini tentunya sangat membahayakan bukan hanya untuk dirinya tetapi juga untuk orang-orang yang kebetulan berada di sekitarnya. Kecepatan kendaraan diatas 100km/jam hanya dalam hitungan detik akan berakibat fatal bila lengah dan sudah sering kita dengar berita kecelakaan lalu lintas akibat kelalaian pengemudi.
Keranjingan menjadi fotografer dadakan rupanya tidak hanya sampai pada mengambil gambar speedometer dalam kecepatan tinggi saja, sering kita saksikan berita baik melalui media cetak maupun elektronika orang-orang yang harus menanggung malu bahkan sampai masuk bui lantaran ponsel yang dimilikinya digunakan untuk mengambil gambar syur bahkan merekam dalam format video adegan mesum yang dilakukan sepasang muda mudi, remaja, bahkan orang tua. Yang masih hangat ulah dari ponsel ini adalah saat seorang polwan Polda Lampung Brigadir RS yang jeprat-jepret dengan ponselnya hanya menggunakan bra kamudian diunggah ke internet oleh mantan kekasihnya berinisial BP yang sakit hati karena Brigadir RS akan menikah dengan lelaki lain. Meski hanya tersebar selama 3 jam pada jejaring sosial tetapi foto-foto tersebut telah tersebar ke seluruh dunia, tentunya hal ini sangat membuat malu keluarga dan kerabat dekatnya.
Tidak hanya masyarakat biasa yang keranjingan jeprat-jepret dan jadi kameraman, dikalangan artis pun banyak yang melakukan adegan syur lalu kemudian entah bagaimana caranya tiba-tiba foto maupun video tersebut beredar luas di dunia maya. Bukan cuma malu tapi reputasi akan hancur bahkan harus menjalani masa tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia, belum di akhirat.
Untuk itu yang perlu ditanamkan adalah akhlak, moral dan budi pekerti yang baik pada setiap individu. Keyakinan bahwa hidup tidak hanya di dunia tetapi ada alam lain yang lebih kekal dan abadi yaitu akhirat, dimana kita akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan yang dilakukan semasa hidup di alam fana ini. Akhlak yang baik tidak serta merta bisa terjadi begitu saja, peranan orangtua, guru, masyarakat sekitar serta pemerintah sangat besar dalam membentuk pribadi yang selalu mawas diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, dari perbuatan yang dapat membuat malu diri sendiri, keluarga, orangtua serta handai taulan.
Sebagaimana sering kita dengar ungkapan “the man behind the gun” yang maknanya senjata secanggih apapun tergantung siapa yang menggunakan, bila seorang aparat keamanan maka senjata tersebut dapat memberi kemanan pada masyarakat sekitar sebaliknya bila senjata tersebut digukan oleh seorang penjahat maka sebaliknya akan membuat resah masyarakat. Begitupun dengan kamera yang ada pada ponsel kita, bila digunakan untuk hal yang positif maka akan bermanfaat bagi kita dan orang lain, sebaliknya bila digunakan untuk hal yang tidak baik maka akan merusak pemilikinya sendiri. Kitalah yang dapat menilai apakah sesuatu itu baik untuk dilakukan atau sebaliknya, semoga Allah SWT selalu membimbing dan memberi hidayah kepada kita sekalian agar selalu dapat melakukan hal yang terbaik, bermanfaat bagi diri dan masyarakat di sekitar kita. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar